Minggu, 01 Juli 2012

Jerih Payah yang tak Berbekas



          Setelah lulus SMK, saya tidak langsung melanjutkan ke perguruan tinggi melainkan mencoba dunia kerja. Sebenarnya saya ingin langsung kuliah, namun karena satu dan lai hal maka saya memutuskan kerja terlebih dulu. Pengalaman kerja pertama saya peroleh di PT. JLJ, sebuah anak perusahan PT. JASA MARGA. Posisi yang saya dapat ketika itu adalah sebagai kasir karcis tol di gardu.
          Tidak terasa setahun lamanya saya bekerja disana, dan masa kontra awal pun telah habis. Selama itu pula pengahasilan yang diperoleh dapat dibilang cukup malah berlebih karena hanya menanggung dan mengeluarkan beban untuk sendiri. Pengahasilan tersebut saya tabung setiap bulanya. Ketika pada sampai saatnya uang tersebut cukup untuk memenuhi keinginan untuk membeli kendaraan baru.
          Akhirnya setelah berbagai pertimbangan, saya menjual motor yang lama dan menggantikanya dengan yang baru. Karena kendaraan itu diperoleh dari hasil jerih payah sendiri, saya lebih menghargai dan menjaganya. Perawatan dengan service pun dilkukan rutin setiap bulannya. Modifikasi pada bagian tertentu pun sudah dilakukan.
          Belum genap kendaraan itu berusia 1 tahun, saya harus merasakan derita karena kehilangannya. Hal yang cukup menyedihkan dan memukul perasaan. Sungguh diluar dugaan kejadian itu akan terjadi, kecerobahan yang biasanya tak pernah saya lakukan harus berbuah pahit. Sampai sekarang pun jika mengingat peristiwa itu, rasa sedih akan hinggap. Terlebih lagi sebelum hilang sepenuhnya, saya masih sempat mendengar suaranya untuk terakhir kali.
          Penderitaan sudah menjadi kodrat setiap manusia. Namun tidak ada seorangpun yang akan mengetahui kapan terjadinya, serta apa penyebabnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar